Jumat, 21 Agustus 2009

Gizi Baik, Anak Jarang Bolos Sekolah

Kompas.Com, Selasa 18 Agustus 2009

KOMPAS.com - Pemberian makanan tambahan berupa biskuit yang sudah diperkaya dengan zat-zat gizi untuk memenuhi kecukupan gizi tidak saja efektif menurunkan angka penyakit, tapi juga meningkatkan angka kehadiran dan konsentrasi anak di sekolah.

Demikian Agus Nugraha, Brand Manager Blue Band, memaparkan keberhasilan program school meal yang sudah berjalan selama tiga tahun bekerja sama dengan World Food Programme di beberapa wilayah malnutrisi, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam program school meal tersebut, anak-anak di NTT dan NTB diberikan biskuit yang sudah difortifikasi. Menurut survei oleh WFP, program tersebut telah menunjukkan hasil positif berupa kehadiran anak di sekolah yang lebih tinggi, yaitu 99 persen dari sebelumnya 93 persen, serta tingkat konsentrasi anak meningkat dari 54 persen menjadi 73 persen.

Selain pemberian makanan tambahan, WFP juga memberikan penyuluhan gizi kepada para ibu dan wanita hamil serta pendidikan hidup bersih. Dengan cara ini diharapkan masalah gizi buruk dapat diatasi secara keseluruhan.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2009, Indonesia telah berhasil mengurangi tingkat malnutrisi nasional selama beberapa tahun terakhir dari 25 persen menjadi 18 persen. Meski hal tersebut masih jauh dari standar ideal World Bank, yaitu di bawah 10 persen.

Malnutrisi merupakan masalah kesehatan yang masih menghantui republik ini meski pelbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasinya. Jangkankan di daerah, di DKI Jakarta saja masih banyak anak sekolah yang menderita malnutrisi.

"Di Jakarta tanda kekurangan gizi bisa dilihat pada anak-anak sekolah yang tinggi badannya di bawah rata-rata," kata pakar gizi klinik, Dr Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK.

Ditambahkan oleh Fiastuti, agar anak sehat dan berprestasi di sekolah, kualitas makanan anak perlu ditingkatkan. "Makanan mengenyangkan belum tentu gizinya terpenuhi," katanya.

Oleh karena itu, Fiastuti menyarankan agar orangtua mulai membiasakan anaknya untuk sarapan dengan menu bergizi. "Bila cadangan energi kurang, maka energi untuk otak juga berkurang, bagaimana anak bisa menangkap pelajaran di sekolah," katanya.

Tidak ada komentar:

Jangan Lupa Waktu yaa...

Jadwal Shalat Jakarta dan Sekitarnya

Blogging gak bisa menghasilkan uang? Siapa bilang? Coba klik deh...