Sabtu, 04 Agustus 2007

Ketika Anakku Menangis

Ketika anakku menangis untuk pertama kalinya, hati ini begitu senang ternyata anakku terlahir normal. Tangisannya teramat berarti, karena anakku bisa mengungkapkan isi hatinya dengan menangis. Tiga bulan pertamanya adalah hari-hari dimana tangisan merupakan hal yang biasa terdengar di rumah. Ketika BAK, BAB, lapar, haus, merasa kedinginan atau kepanasan pasti anakku menangis. Bahkan saat dia belajar, dan tidak bisa diapun menangis.

Sampai anakku beranjak 2 tahun tangisan itu masih tetap menjadi bagian penting bagi anakku meskipun sudah jauh berkurang. Dia akan menangis jika merasa sakit, kalau itu semua orangtua pasti akan berusaha sesabar mungkin untuk menanganinya. Suatu hari Dia menangis saat aku akan mandi (aku memang hanya berdua dengannya di rumah). Awalnya aku mengajaknya ke kamar mandi, atau terkadang saat mandi aku mengunci pintu depan rumahku dan pintu kamar mandi kubuka agar dia tidak menangis. Tetapi lama kelamaan aku merasa tidak nyaman. Akhirnya kupaksakan diri untuk menutup pintu kamar mandi, walaupun akibatnya anakku menangis dan sangat marah selama aku mandi, bahkan dia sampai menggedor pintu kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi ku gendong dia dan tak lama kemudian dia berhenti menangis. Setelah dia berhenti menangis dan mulai tenang akupun berusaha bicara baik-baik padanya agar saat aku mandi tidak menangis lagi. Satu dua hari memang masih terulang ,tapi hari-hari berikutnya dia tidak pernah menangis lagi jika aku tinggal untuk mandi.

Suatu saat di sebuah toko mainan dia menangis dan mengamuk karena tidak dibelikan mainan yang dia inginkan , tapi aku tetapada pendirianku tidak membelikan mainan itu untuknya karena buat kami mainan tersebut terlalu mahal. Lalu kugendong dia dan aku jelaskan padanya baik-baik bahwa aku tidak mungkin membelikan mainan itu untuknya, aku jelaskan sedetail mungkin dan aku katakan padanya suatu saat kalau uang kita sudah tidak terbatas kita bisa membeli mainan itu, dan selesai diapun berhenti menangis. Setelah itu jika kami pergi ke toko mainan dan dia menginginkan mainan yang harganya tak terjangkau dia hanya bilang bunda aku ingin mainan itu tanpa tangisan lagi dan biasanya setelah aku bilang tidak bisa dia akan diam dan meminta gendong padaku. Dan setelah itu dia akan kembali ceria seperti biasanya.

Jangan Lupa Waktu yaa...

Jadwal Shalat Jakarta dan Sekitarnya

Blogging gak bisa menghasilkan uang? Siapa bilang? Coba klik deh...