Jumat, 31 Juli 2009

Banyak Minum Susu saat Anak-Anak Perpanjang Usia

Media Indonesia, Kamis, 30 Juli 2009 15:34 WIB

BEIJING--MI: Minum susu dan mengkonsumsi produk susu sejak usia dini mungkin menghasilkan usia yang lebih panjang, demikian hasil satu studi baru.

Beberapa peneliti di Inggris dan Australia mengatakan di antara orang yang mereka teliti, konsumsi makanan yang kaya akan kalsium memainkan bagian penting dalam perlindungan terhadap stroke dan penyebab lain kematian.

Para peneliti tersebut mengikuti perjalanan hidup 4.374 anak di Inggris yang telah ikut dalam studi tahun 1930-an dan mendapati bahwa mereka yang mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan susu biasanya lebih sehat.

Studi itu memperlihatkan bahwa konsumsi susu harian sebanyak 300 miligram, yang berisi sebanyak 400 miligram kalsium, dapat mengurangi kemungkinan meninggal akibat stroke sebanyak 60%.

Para peneliti tersebut mengatakan kendati produk susu memiliki kandungan kolesterol tinggi, banyak mengkonsumsi susu tak membawa kepada peningkatan resiko sakit jantung. Dan juga ada bukti yang memperlihatkan makanan berkalsium tinggi baik bagi tekanan darah manusia.

Studi itu dilakukan oleh para peneliti dari University of Bristol, Inggris, dan Queensland Institute of Medical Research, Australia, yang mengatakan bahwa hormon yang disebut Faktor Pertumbuhan 1 (IGF-1), yang mirip Insulin, mungkin menjadi faktor yang mempengaruhi peredaran darah dan jantung.

Meskipun studi itu telah mengungkapkan beberapa aspek positif mengenai konsumsi produk susu, Stroke Association di Inggris menyatakan bahwa studi lebih lanjut perlu dilakukan.

Selain menasehati setiap orang agar mengkonsumsi makanan yang seimbang, kaya akan buah dan sayuran, dan rendah akan asam jenuh, gula serta garam.

Perhimpunan itu juga menganjurkan dipilihnya produk susu yang rendah lemak guna mengurangi asupan lemak jenuh.

Para penulis studi tersebut juga telah mengingatkan mengenai temuan itu dan menyatakan tingkat penghasilan dan pekerjaan juga mungkin menjadi salah satu faktor. (Ant/OL-02)

Bebaskan Gerak Anak untuk Menghindari Cedera Otak

Jumat, 31 Juli 2009 | 13:18 WIB

KOMPAS.com - Pada Kompas.com beberapa hari lalu, Anda bisa menemukan artikel yang memaparkan mengenai makanan yang mencerdaskan otak pada masa golden years, atau usia 0 - 3 tahun. Pada masa-masa inilah sel-sel saraf otak berkembang amat pesat. Jika pada masa ini bayi tidak mendapatkan kebutuhan gizinya, kekurangannya tak akan bisa dipenuhi lagi di kemudian hari.

Pertumbuhan otak sebenarnya sangat dinamis, bisa dihentikan atau diperlambat. Atau sebaliknya, dipercepat. Tentu, Anda akan memilih untuk mempercepat pertumbuhan otak, bukan? Karena jika pertumbuhan melambat atau berhenti, artinya anak mengalami cedera otak. Masalah cedera otak ini beragam, seperti celebral palsy, autis, gangguan konsentrasi, epilepsi, dan down syndrome. Untuk itu, kita harus selalu menstimulasi otak anak agar berkembang dengan baik.

Glenn Doman, physical therapist yang juga pendiri The Institutes for the Achievement of Human Potential, mengatakan bahwa otak tumbuh dan berkembang bila digunakan. Bayi yang hidup di lingkungan yang kaya akan stimulasi, otaknya akan berkembang lebih baik. Lingkungan yang dimaksud adalah yang memungkinkan anak untuk bergerak sebanyak mungkin. Manfaat gerak ternyata begitu luar biasa, antara lain memperbaiki sistem pernafasan, sehingga dapat mencukupi supply oksigen ke otak anak, dimana fungsi otak akan meningkat karenanya. Bergerak juga akan memperbaiki struktur tubuh, memperbaiki sistem pencernaan dan pembuangan, mengembangkan penglihatan, dan meningkatkan kecerdasan.

Tahap-tahap dalam gerakan anak adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Gerak tanpa perpindahan
Bayi mampu menggerakkan anggota tubuhnya, tetapi belum mampu menggunakan gerakan itu untuk memindahkan badannya ke tempat lain.

Tahap 2: Merayap
Menggerakkan lengan dan tungkainya dengan cara tertentu, sementara perut ditekan ke lantai, sehingga ia bisa berpindah dari titik A ke titik B. Otak mereka akan terus berkembang untuk berpikir apa yang harus dilakukan untuk berpindah tempat. Di sini mereka mulai belajar berkoordinasi, dengan menyeret tangan kanan ke depan bersamaan dengan kaki kirinya.

Tahap 3: Merangkak
Bayi belajar menantang gravitasi untuk pertama kalinya, dan bangkit dengan bertumpu pada tangan dan lututnya. Pelajaran mengenai koordinasi terus berlanjut, dimana tungkai depan kanan hanya dilakukan secara bersamaan dengan tungkai belakang kiri. Anak akan menggunakan otaknya ke tahap lebih tinggi untuk belajar berpindah tempat dengan pola gerakan yang seimbang.

Tahap 4: Berjalan
Bayi belajar bangkit dan bertumpu pada tungkainya dan berjalan. Anak sudah mampu melawan gravitasi dari 4 titik tubuh pada posisi sebelumnya (merayap dan merangkak) ke posisi 2 titik dan 1 titik tumpu untuk menahan gravitasi. Melawan gravitasi adalah sebuah tahap yang luar biasa untuk menghindari kelumpuhan.

Tahap 5: Berlari
Anak mempercepat jalannya menjadi berlari. Keseimbangan dan koordinasinya bertambah baik.

Anak yang sehat tidak akan melewatkan satu tahap dalam proses tersebut, meskipun siklus masing-masing tahapan akan berbeda pada satu anak dengan yang lain. Jika salah satu dari tahap dasar itu dilewati, misalnya anak mulai berjalan sebelum ia cukup merangkak, akan terjadi konsekuensi yang merugikan. Contohnya, koordinasi yang lemah, kegagalan memiliki penguasaan tangan kanan atau kidal, kegagalan untuk mengembangkan penguasaan belahan otak yang normal dalam berbicara, kegagalan dalam membaca dan mengeja, kurang konsentrasi (sering disebut ADD), kurang fokus, mudah lelah ketika belajar, dan lain-lain.

Cara menstimulasi anak
Untuk melatih anak bergerak dengan tujuan merangsang otaknya, kita harus selalu mengamati dan mengarahkannya. Sebab, anak bisa saja salah menggerakkan anggota tubuhnya, atau kita sendiri tidak menyediakan lingkungan yang ideal untuk anak bergerak. Gunakan seluruh panca indera anak (penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pencecapan) untuk membantu stimulasi otak. Agar anak dapat bergerak seluas-luasnya, berikut saran Irene F. Mongkar dalam acara Smart Parents Conference di JCC, Jakarta, Sabtu (25/7):

1. Singkirkan perabotan di rumah yang menghalangi gerak anak.
2. Lantai harus bersih, hangat, nyaman, dan aman. Bisa juga dengan menghamparkan matras yang sedikit keras untuk memudahkan ia bergerak. Kasur empuk yang diberi seprei akan membuatnya kesulitan bergerak, dan akhirnya berhenti.
3. Jangan biarkan ia berbaring dalam posisi telentang, karena jangkauan pandangannya akan sangat terbatas. Posisi tengkurap akan memperluas pandangannya, dan keinginan untuk bergerak pindah akan lebih mudah.
4. Boks bayi, kereta dorong, baby walker, dan sejenisnya, sangat membatasi gerak anak.
5. Anak memang perlu diusap atau dipeluk untuk mendapatkan kehangatan, namun jangan menggendong anak terlalu lama. Bebaskan ia untuk bergerak dengan meletakkannya di lantai.
6. Jangan mengira bahwa anak yang selalu tidur akan menyenangkan, karena tidak merepotkan. Anak juga harus sering diajak ngobrol atau bermain.
7. Berikan dorongan dan pujian bila ia berhasil melakukan gerakan. Biarkan ia berusaha dengan maksimal saat akan berbalik, berdiri, atau melangkah. Bila ia sudah kehabisan tenaga, Anda bisa membantunya.
8. Jangan membiarkan anak beraktivitas sendiri, sementara Anda sibuk nonton TV, ngobrol dengan tetangga, atau Facebook-an. Temani dia dalam setiap tahap gerakannya, dari merayap hingga melangkah.
9. Jangan memberi iming-iming agar anak mau bergerak, atau memaksanya.

Bebaskan Gerak Anak untuk Menghindari Cedera Otak

Jumat, 31 Juli 2009 | 13:18 WIB

KOMPAS.com - Pada Kompas.com beberapa hari lalu, Anda bisa menemukan artikel yang memaparkan mengenai makanan yang mencerdaskan otak pada masa golden years, atau usia 0 - 3 tahun. Pada masa-masa inilah sel-sel saraf otak berkembang amat pesat. Jika pada masa ini bayi tidak mendapatkan kebutuhan gizinya, kekurangannya tak akan bisa dipenuhi lagi di kemudian hari.

Pertumbuhan otak sebenarnya sangat dinamis, bisa dihentikan atau diperlambat. Atau sebaliknya, dipercepat. Tentu, Anda akan memilih untuk mempercepat pertumbuhan otak, bukan? Karena jika pertumbuhan melambat atau berhenti, artinya anak mengalami cedera otak. Masalah cedera otak ini beragam, seperti celebral palsy, autis, gangguan konsentrasi, epilepsi, dan down syndrome. Untuk itu, kita harus selalu menstimulasi otak anak agar berkembang dengan baik.

Glenn Doman, physical therapist yang juga pendiri The Institutes for the Achievement of Human Potential, mengatakan bahwa otak tumbuh dan berkembang bila digunakan. Bayi yang hidup di lingkungan yang kaya akan stimulasi, otaknya akan berkembang lebih baik. Lingkungan yang dimaksud adalah yang memungkinkan anak untuk bergerak sebanyak mungkin. Manfaat gerak ternyata begitu luar biasa, antara lain memperbaiki sistem pernafasan, sehingga dapat mencukupi supply oksigen ke otak anak, dimana fungsi otak akan meningkat karenanya. Bergerak juga akan memperbaiki struktur tubuh, memperbaiki sistem pencernaan dan pembuangan, mengembangkan penglihatan, dan meningkatkan kecerdasan.

Tahap-tahap dalam gerakan anak adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Gerak tanpa perpindahan
Bayi mampu menggerakkan anggota tubuhnya, tetapi belum mampu menggunakan gerakan itu untuk memindahkan badannya ke tempat lain.

Tahap 2: Merayap
Menggerakkan lengan dan tungkainya dengan cara tertentu, sementara perut ditekan ke lantai, sehingga ia bisa berpindah dari titik A ke titik B. Otak mereka akan terus berkembang untuk berpikir apa yang harus dilakukan untuk berpindah tempat. Di sini mereka mulai belajar berkoordinasi, dengan menyeret tangan kanan ke depan bersamaan dengan kaki kirinya.

Tahap 3: Merangkak
Bayi belajar menantang gravitasi untuk pertama kalinya, dan bangkit dengan bertumpu pada tangan dan lututnya. Pelajaran mengenai koordinasi terus berlanjut, dimana tungkai depan kanan hanya dilakukan secara bersamaan dengan tungkai belakang kiri. Anak akan menggunakan otaknya ke tahap lebih tinggi untuk belajar berpindah tempat dengan pola gerakan yang seimbang.

Tahap 4: Berjalan
Bayi belajar bangkit dan bertumpu pada tungkainya dan berjalan. Anak sudah mampu melawan gravitasi dari 4 titik tubuh pada posisi sebelumnya (merayap dan merangkak) ke posisi 2 titik dan 1 titik tumpu untuk menahan gravitasi. Melawan gravitasi adalah sebuah tahap yang luar biasa untuk menghindari kelumpuhan.

Tahap 5: Berlari
Anak mempercepat jalannya menjadi berlari. Keseimbangan dan koordinasinya bertambah baik.

Anak yang sehat tidak akan melewatkan satu tahap dalam proses tersebut, meskipun siklus masing-masing tahapan akan berbeda pada satu anak dengan yang lain. Jika salah satu dari tahap dasar itu dilewati, misalnya anak mulai berjalan sebelum ia cukup merangkak, akan terjadi konsekuensi yang merugikan. Contohnya, koordinasi yang lemah, kegagalan memiliki penguasaan tangan kanan atau kidal, kegagalan untuk mengembangkan penguasaan belahan otak yang normal dalam berbicara, kegagalan dalam membaca dan mengeja, kurang konsentrasi (sering disebut ADD), kurang fokus, mudah lelah ketika belajar, dan lain-lain.

Cara menstimulasi anak
Untuk melatih anak bergerak dengan tujuan merangsang otaknya, kita harus selalu mengamati dan mengarahkannya. Sebab, anak bisa saja salah menggerakkan anggota tubuhnya, atau kita sendiri tidak menyediakan lingkungan yang ideal untuk anak bergerak. Gunakan seluruh panca indera anak (penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pencecapan) untuk membantu stimulasi otak. Agar anak dapat bergerak seluas-luasnya, berikut saran Irene F. Mongkar dalam acara Smart Parents Conference di JCC, Jakarta, Sabtu (25/7):

1. Singkirkan perabotan di rumah yang menghalangi gerak anak.
2. Lantai harus bersih, hangat, nyaman, dan aman. Bisa juga dengan menghamparkan matras yang sedikit keras untuk memudahkan ia bergerak. Kasur empuk yang diberi seprei akan membuatnya kesulitan bergerak, dan akhirnya berhenti.
3. Jangan biarkan ia berbaring dalam posisi telentang, karena jangkauan pandangannya akan sangat terbatas. Posisi tengkurap akan memperluas pandangannya, dan keinginan untuk bergerak pindah akan lebih mudah.
4. Boks bayi, kereta dorong, baby walker, dan sejenisnya, sangat membatasi gerak anak.
5. Anak memang perlu diusap atau dipeluk untuk mendapatkan kehangatan, namun jangan menggendong anak terlalu lama. Bebaskan ia untuk bergerak dengan meletakkannya di lantai.
6. Jangan mengira bahwa anak yang selalu tidur akan menyenangkan, karena tidak merepotkan. Anak juga harus sering diajak ngobrol atau bermain.
7. Berikan dorongan dan pujian bila ia berhasil melakukan gerakan. Biarkan ia berusaha dengan maksimal saat akan berbalik, berdiri, atau melangkah. Bila ia sudah kehabisan tenaga, Anda bisa membantunya.
8. Jangan membiarkan anak beraktivitas sendiri, sementara Anda sibuk nonton TV, ngobrol dengan tetangga, atau Facebook-an. Temani dia dalam setiap tahap gerakannya, dari merayap hingga melangkah.
9. Jangan memberi iming-iming agar anak mau bergerak, atau memaksanya.

Ajarkan Membaca Sejak Dini

Sindo,Thursday, 30 July 2009
MASA pertumbuhan anak memang sangat menentukan bagi perkembangan kecerdasannya kelak saat remaja.Karena itu,sebaiknya, orangtua rajin membacakan buku cerita atau mengajarkan menggambar sejak dini.

Menurut ahli pendidikan tersohor asal AS,Glenn Doman dalam bukunya How to Teach Your Baby to Read mengatakan bahwa otak anak yang separuhnya sudah dilakukan pembedahan Hemispherectomy (membuang separuh fisik otaknya) maka masih punya kemampuan berpikir dengan otaknya yang utuh. ”Ternyata anak yang cedera otak pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi,”ucap Glenn. Selain itu, beberapa ahli mengatakan bahwa perkembangan kecerdasan anak balita 0 – 4 tahun mencapai 50%,4 – 8 tahun mencapai 80% dan 8 – 18 tahun mencapai 100%.Hal ini terlihat seorang anak mampu menghafal beberapa kata atau syair lagu.

”Dari hal tersebut, kita harus percaya bahwa anak-anak memiliki kemampuan belajar yang tak tertandingi, termasuk membaca,” tutur pengamat anak dan praktisi sistem pengajaran Glenn Doman, Irene F Mongkar. Ditambahkan Irene bahwa membaca bukan sekadar bisa mengucapkan apa yang dibaca, tetapi juga perlu diperhatikan apakah anak mengerti apa yang dibaca. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia. Selain itu,membaca merupakan salah satu fungsi paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

”Semakin muda usia anak ketika dia belajar membaca, semakin mudah untuk lancar membaca,” ucap pemerhati anak yang mengikuti kursus How to Multiply Your Baby’s Intelligence di Institute for the Achievement of Human Potential, di Philadeldia, AS, yang didirikan Glenn Doman. Irene menuturkan, anakanak dapat menirukan kata di saat usia mereka 1 tahun,dapat membaca kalimat di usia 2 tahun dan dapat membaca buku di usia 3 tahun. Dan untuk orangtua dapat melihat bukti bahwa anak-anak dapat membaca terlihat dari si anak bisa mengenal besar kecil.

Dan juga bisa membedakan papa dan oom, mama dan tante, sampai pada menghafal iklan. ”Jadi tidak perlu ditanya ‘Dapatkah anak kecil membaca?’ tetapi yang perlu ditanya adalah ‘Bacaan apa yang kita inginkan dibaca anak’,” tandasnya saat menjadi pembicara seminar Smart Parents Conference yang diadakan Frisian Flag. Mengajar membaca mudah dan sederhana,namun sayangnya orangtua sering mengabaikan.Mutlak bagi anak-anak untuk melakukan kegiatan belajar,bermain atau bisa juga bermain sambil belajar. Jika diibaratkan, orangtua adalah pembuat keramik sedangkan anak-anak adalah tanah liatnya.

Jadi yang tidak boleh dilakukan adalah membuat anak belajar membaca maju terlalu cepat, terlalu lambat, atau terlalu sering memberi tes. ”Lebih baik menunda,jika suasana tidak menunjang anak untuk belajar.

Bergembiralah dan ciptakan cara baru,”tuturnya. Dan yang juga patut menjadi perhatian dalam mengajarkan anak-anak membaca adalah dengan menggunakan kata-kata cukup besar,jelas,dan menarik,dibacakan dengan kuat dan jelas dan lakukan dengan suasana gembira. Namun,Irene mengingatkan,”Tunda mengajar huruf sampai anak siap belajar menulis,” ujarnya. Pada saat mengajarkan anak membaca, usahakan setiap kata dibaca maksimal antara 15 – 25 kali. (inggrid namirazswara)

Ayam Bakar Solo

Bahan :

1 Ekor Ayam
1 sdm ketumbar
5 siung Bawang putih
4 bh bawang merah
1 ruas jahe
1 ruas lengkuas
2 Lbr daun salam
4 lbr Daun Jeruk
1 sdm garam
Gula merah secukupnya
santan dari 1/2 btr kelapa
1 ltr air

Cara membuat :
1. Haluskan semua bumbu, kemudian tumis hingga harum, masukkan daun salam dan daun jeruk.

2. Setelah itu masukkan ayamdan di aduk sampai rata.

3. Tambahkan air dan masak dengan api kecil hingga airnya tidak tersisa agar bumbunya meresap.

4. Olesi ayam bumbu dengan mentega untuk dibakar.

5. Pembakaran dapat dilakukan di atas kompor dengan wajan anti lengket ataupun dengan menggunakan arang.

6 Sajikan dengan wadah Tupperware Serving Platter

2. Tambahkan air

Garang Asem

Bahan:
1 Ekor ayam
10 gandeng Ati ampela
6 siung bawang putih (diiris)
5 bh bawang merah (diiris)
5 bh belimbing wuluh (diiris serong)
2 lbr daun salam
1 sdm garam
1 sdt gula pasir
Santan kental dari 1/2 kelapa
1/2 ltr air
Daun pisang untuk membungkus

Cara membuat:
1. Campur semua bahan jadi satu ke dalam panci.
2. Masak dengan api kecil hingga airnya tinggal sedikit.
3. Angkat, lalu bungkus dengan daun pisang, kemudian dikukus selama 40 menit (hingga ayam lunak)
4. Sajikan dengan wadah Tupperware Oval Server

Pagi ini pekerja keras itu telah tiada……

Aku mengenalnya saat Dia bekerja merenovasi rumahku begitu pendiam, saat berpapasan dengannya dia pasti tersenyum tanpa berpaling dari pekerjaannya. Dan kalau ditegur dia menjawab seperlunya. Kerjanya Rapi teh, kata Mang Ajat (pemborong rumahku), makanya Saya selalu pakai Dia, kebetulan Mang Didi itu masih keponakan saya. Dan memang benar kata Mang Ajat, Lantai dan dinding keramik dirumahku nyatanya Dia kerjakan dengan teliti, sehingga hasilnya lumayan rapi.

Jadi ingat terakhir kali bertemu dengannya, ketika itu Dia mengambil tangga di rumahku, dan dia pun langsung terduduk sambil brkata, pada ibuku, cape’ bu. Kami pun menawarkan minuman kepadanya dan seperti biasa dengan halus dia menolaknya.

Ternyata belakangan ibuku bilang hari itu dia cerita ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya, katanya Dia ingin mengajak anak perempuannya jalan-jalan. Dan beberapa minggu kemudian daya mendengar bahwa Mang Didi sakit keras dan dibawa kerumah sakit umum di daerah Jakarta Utara, dari situ katanya Dia dirujuk ke Rumah sakit Besar di Jakarta, tulang belakangnya harus di bor karena penyakit Lever dan paru-parunya. Masya Allah hatiku bergetar hebat, bagaimana mungkin Dia bisa bertahan, pikirku. Mungkin kalau orang berada masih bisa tertolong dengan kondisi penyakit seperti itu, mereka akan dengan mudah mendapatkan rumah sakit termodern dengan uang yang mereka miliki, tetapi orang-orang seperti Mang Didi yang bekerja sebagai buruh bangunan, bagaimana dia akan mengusahakan biaya pengobatannya.

Seminggu kemudian aku bertanya kepada Mang Ajat tentang kondisi Mang Didi, dan mang Ajatpun mengatakan padaku bahwa kondisinya mulai membaik. Kalimat syukur dariku menyudahi percakapan saya dengan Mang Ajat. Sampai tadi pagi, ketika aku baru saja selesai memandikan anakku aku melihat Anak mang Ajat berteriak memberitahu bapaknya bahwa Mang Didi telah meninggal.... Inna lillahi wainna ilaihi rojiun.. Pagi ini pekerja keras itu telah tiada dengan meninggalkan 2 orang anak perempuan kecil dan seorang istri yang sedang mengandung.

Jumat, 17 Juli 2009

Hari ini Jakartaku terguncang Bom Lagi

Jakarta, 17 Juli 2009

Sayang sekali akhir pekan yang cukup tenteram ini harus diwarnai oleh kejadian yang menyayat hati rakyat Indonesia. Di saat orang-orang bergegas berangkat untuk bekerja, terpaksa harus mendengar dahsyatnya ledakan yang mengguncang Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Mariott di kawasan Mega Kuningan. Bahkan pukul 11.30 tadi membaca running text Metro TV ada ledakan bom mobil di daerah Muara Angke, Jakarta Utara.

Di saat negeri ini mulai tenang ,setelah beberapa bulan yang lalu krisis ekonomi dunia yang dampaknya tidak terlalu serius menimpa Indonesia tercinta ini, setelah beberapa minggu kemarin sempat panas karena Pemilu Legislatif dan PilPres.
Mengapa?
Mengapa harus ada lagi kekerasan?, Disaat Demokrasi sedang di dengungkan di negara ini. Disaat semua orang sudah mulai bisa mengemukakan pendapatnya dengan bebas. Tak adakah lagi cara yang lebih santun untuk dapat mengungkapkan segala amarah dan kekesalan?. Tidakkah mereka semua melihat Kemarahan dan kekesalan yang mereka lampiaskan dengan kekerasan hanyalah membuat penderitaan semata. Semua itu hanya membuat Negeri yang indah ini terpuruk kembali?

Tidakkah mereka semua sadar, jika kondisi Indonesia memburuk, rakyat kecillah yang akan menjadi semakin menderita. Atau memang itu keinginan mereka semua. Mereka ingin Bangsa ini terus terpuruk, menangis dan menderita.

Patriot-patriot bangsa mari selamatkan negeri ini dari kehancuran yang lebih dalam, jangan sampai Negeri ini tergadai oleh mereka yang berpura-pura perduli pada nasib bangsa ini, mereka yang hanya ingin mengeruk kekayaan negeri ini tanpa ingin melihat anak-anak kita kelak memimpin Bangsa ini dengan damai. Berbuatlah untuk Negeri Tercinta ini. Marilah kita bangun Negeri Impian Kita yang selalu aman, damai, tenteram, tanpa ada lagi bayangan ketakutan akan kekerasan dalam hati kita.

Sabtu, 11 Juli 2009

Hari-H Pilpres Pesta Demokrasi Rakyat Indonesia

Ayo Bi, kita siap-siap contreng ke lapangan! Dengan semangat Abi kecil berjalan mengikutiku ke TPS di daerahku. Aku memang sengaja mencoba melatihnya untuk ikut serta dalam pesta demokrasi walaupun usianya baru 3,5 tahun. Kemudian kamipun mengantre untuk mendapatkan nomor urut, dan lalu menunggu giliran di pinggir lapangan.


Ketika waktunya giliranku mencontreng, aku mengajaknya ke bilik suara dan saat membuka kertas suara, ada 3 gambar foto pasangan capres cawapres lengkap dengan nomor urutnya.


1 Mega – Prabowo
2 SBY – Budiono
3 JK – Wiranto


Abi, pilih yang mana? Tanyaku sebelum mencontreng. Nomor 2 Bunda, Abi suka Nomor 2. Ooh Begitu….


Kemudian akupun mencontreng pilihanku (kalau yang ini rahasia). Keluar dari bilik suara kamipun mencelupkan salah satu jari kami ke dalam mangkuk tinta yang disediakan KPPS. Selepas dari TPS aku bertanya lagi pada Abi mengapa dia pilih nomor 2. ” Diapun menjawabnya ringan ” Karena Abi Suka Lagunya Bunda”. Dan Abipun Berdendang


Dari Sabang Sampai Merauke
Dari Miangas Sampai Pulau Rote
Pilihan Partai boleh berbeda
Presiden tetap SBY
SBY... SBY Presidenku
SBY dari dan bagi Indonesia
SBY Presidenku…..
Lanjutkan!!!!!

Hari-H Pilpres Pesta Demokrasi Rakyat Indonesia

Ayo Bi, kita siap-siap contreng ke lapangan! Dengan semangat Abi kecil berjalan mengikutiku ke TPS di daerahku. Aku memang sengaja mencoba melatihnya untuk ikut serta dalam pesta demokrasi walaupun usianya baru 3,5 tahun. Kemudian kamipun mengantre untuk mendapatkan nomor urut, dan lalu menunggu giliran di pinggir lapangan.

Ketika waktunya giliranku mencontreng, aku mengajaknya ke bilik suara dan saat membuka kertas suara, ada 3 gambar foto pasangan capres cawapres lengkap dengan nomor urutnya.


1 Mega – Prabowo
2 SBY – Budiono
3 JK – Wiranto


Abi, pilih yang mana? Tanyaku sebelum mencontreng. Nomor 2 Bunda, Abi suka Nomor 2. Ooh Begitu….


Kemudian akupun mencontreng pilihanku (kalau yang ini rahasia). Keluar dari bilik suara kamipun mencelupkan salah satu jari kami ke dalam mangkuk tinta yang disediakan KPPS. Selepas dari TPS aku bertanya lagi pada Abi mengapa dia pilih nomor 2. ” Diapun menjawabnya ringan ” Karena Abi Suka Lagunya Bunda”. Dan Abipun Berdendang

Dari Sabang Sampai Merauke
Dari Miangas Sampai Pulau Rote
Pilihan Partai boleh berbeda
Presiden tetap SBY
SBY... SBY Presidenku
SBY dari dan bagi Indonesia
SBY Presidenku…..
Lanjutkan!!!!!

Anakku Duniaku

Sejak tahu aku hamil tak terkira bahagianya hati ini. Dan akupun bertekad akan mengerahkan seluruh tenagaku untuk menjaga janin dalam kandunganku. Aku banyak membaca buku dan artikel tentang kehamilan dan persalinan plus melakukan semua saran-saran yang kuanggap baik dan akan berguna bagiku dan bayiku kelak. Berfikir positif dan berusaha menjalani kehidupan dengan santai dan bahagia itupun aku lakukan. Bahkan ketika ada masalahpun aku berusaha untuk tetap tenang demi Bayiku.

Dan Ketika Abi lahir, hari- hariku dipenuhi dengan dunia Abiku tercinta, hari-hari awalnya di dunia meninggalkannya sebentarpun tak ingin aku lakukan. Aku yang selalu berusaha memperhatikan anakku belajar detik ke menit, menit ke jam hari demi hari, dan akupun belajar tentang betapa usahanya untuk menjadi bisa. Aku tahu masa belajarnya sulit, ketika dia belajar tengkurap dan tidak bisa dia menangis, dari telentang ke tengkurap belum bisa menangis, belajar merayap menangis. Bahkan waktu belajar menggunakan teethernya dia menangis karena tidak bisa memasukkannya ke dalam mulut. Anakku cengeng pikirku waktu itu.

Semakin besar Abi kecilku menjadi pemarah, jika tidak bisa melakukan sesuatu dia akan marah, berteriak, jika sedang memegang sesuatu maka dia akan melemparkannya, masih cengeng juga sih. Aku sedikit bingung darimana dia mendapatkan ide untuk marah seperti itu. Belakangan aku tahu itu memang caranya untuk melepaskan emosinya, jadi saya biaarkan dia marah sambil berfikir, mungkin ada satu cara untuk lebih bisa meelepaskan amarahnya. Bicara, ya hanya dengan berbicara dari hati kehati dengannya bisa meredam amarahnya dan komunikasi pun berjalan dengan baik. Meski masih sesekali emosinya terpancing. Tetapi bukankah itu dunianya? Bebas dan lepas dari tekanan.

Anakku yang dua tahun lalu tidak bisa lepas dari aku Bundanya, kemudian setahun lalu mulai mengagumi ayahnya dan sekarang di usianya yang 3,5 tahun senang bermain bersama temannya hingga akupun diusirnya” Bunda masuk aja ke dalam, Abi disini lagi main sama teman-teman Abi”. Aku tersadar anakku mulai mandiri. Perlahan dan pasti, Bunda akan melepasmu terbang ke angkasa menuju bintang yang kau anggap paling terang. Bunda akan tetap disini selalu dan selalu melihatmu menggapai mimpimu, takkan pernah bunda menghalangi langkahmu, melangkahlah dengan pasti. Jika jatuh kembalilah berdiri, seperti saat dulu kau pertama kali berjalan jangan pernah takut karena bunda akan selalu mendukung setiap langkahmu. Doa bunda akan selalu mengiringi langkahmu . Melangkahlah lurus ke depan Satu Saja pesan bunda.... Jangan pernah tinggalkan Shalat mu, Jangan lupakan Allah sang pemberi kehidupan, karena Dia kau ada. Bicaralah pada-Nya saat kau kecewa, sedih, dan marah. Ceritakan Pada-Nya bahagiamu. Dan kau akan Tenteram selama hidupmu Anakku......

Peluk dan Cium Bunda untuk anakku yang tercinta
NAUFAL YODHA ABIMANYU

Hanya 28 hari saja perjalanannya……….

Hari itu tanggal 29 Juni aku dan Abi kecil pergi untuk menjenguk Tante Titi yang baru melahirkan. Di ruang tunggu aku melihat Kiki berbicara dengan seorang laki-laki yang belakangan aku tahu dia adalah teman SMA-nya. Istrinya baru melahirkan,Ki? Tanyaku. Sudah dari tanggal 1 Juni yang lalu Teh, setelah 4 hari di rumah bayinya sakit panas, 3 hari nggak turun-turun, jadi dia bawa ke rumah sakit tempat anaknya dilahirkan, setelah dilakukan cek bayi tersebut diberi antibiotic.Karena tidak sembuh juga Oelh dokter diberi antibiotic dengan dosis yang lebih tinggi ( aku tidak tahu pasti apakah dirumah sakit pertama Bayi itu dirawat inap atau di rawat jalan saja). Karena tidak sembuh-sembuh juga, Dokter menyarankan untuk dirawat di rumah sakit tempatku berada. Dan kata Kiki, di rumah sakit ini dia juga diberikan antibiotic dan dengan dosis yang lebih tinggi lagi karena menurut dokter kemungkinan ada infeksi virus atau bakteri.. Belakangan diketahui kalau bayi itu terkena infeksi jamur, tapi sudah terlanjur banyak antibiotic yang masuk ke dalam tubuhnya. Hari ini sekitar jam 7.30, bayi itu meninggal (Inna llillahi wa inna ilaihi roji’un) katanya levernya rusak karena terlalu banyak antibiotik (Wallahu alam). Teh, itu termasuk malpraktek nggak? Entahlah Ki, aku juga nggak mengerti masalah itu.

Ketika aku bercerita pada Mas Anto, suamiku tentang hal ini Dia bertanya padaku darimana Dia tahu levernya rusak, ku bilang pada Mas anto dari dokternya. Lalu akupun bertanya lagi” termasuk malpraktek nggak?. Jawaban Mas Anto enteng saja “baca undang undang rumah sakit aja, rekam medisnya ada? Nggak tahu timpalku. Itulah jawab mas anto lagi. Aku berfikir benar juga ya, Semestinya dari awal kita sebagai pihak pasien berfikir kritis. Sejak awal harus tahu hasil lab, analisa dokter tentang penyakit yang diderita, prosedur yang dilakukan serta jenis obat yang dokter berikan kepada kita saat kita sakit. Agar suatu waktu ada masalah bisa secepatnya ditangani. Karena Dokter juga manusia yang tidak luput dari kesalahan, tapi jika berkaitan dengan nyawa manusia???

Ketika Abi, Aku, ataupun Mas Anto sakit, sebelum ke Dokter aku berusaha mencari tahu dahulu apa yang sekiranya dirasakan dan aku berusaha menjelaskan dengan rinci hal apa saja yang menjadi keluhanku kepada dokter yang merawat. Dan biasanya setelah pemeriksaan aku akan bertanya pada dokter tentang penyakitku, apa penyebabnya, bagaimana pencegahannya, apa saja yang bisa memperparah kondisi tubuh kita. Dan setelah diberi obat aku biasanya mengecek jenis obat apa saja yang diberikan dan mencari tahu fungsi obat tersebut, berapa lama boleh diberikan kepada pasien. Hal yang mungkin sepele tapi sangat penting bagiku untuk mencegah terjadinya kesalahan. Kalau semua prosedur kecil itu sudah aku lakukan yang terjadi selanjutnya adalah Kehendak Allah. Kita hanya wajib berusaha semaksimal mungkin. Dan berdoa karena hanya Allah yang Maha Segala galanya.

Waktu tidak bisa diputar kembali, perjalanan 28 hari bayi kecil hendaknya kita jadikan cerminan, agar kita selalu berfikir kritis, bertanyalah kepada ahlinya jika kita tidak mengerti sesuatu hal. “Iqro, bacalah itu wahyu yang pertama kali di turunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Jika kita mau meluangkan sedikit saja waktu kita untuk membaca, mencari tahu tentang segala informasi yang terjadi dibelahan bumi ini.

Ini beberapa tips ke dokter dariku yang mungkin berguna


persiapkan pertanyaan tentang penyakit yang kita derita (kalau perlu dicatat di selembar kertas)
beritahukan keluhan kita kepada dokter sedetail mungkin, agar dokter dapat menganalisa penyakit kita dengan baik
setelah diperiksa tanyakan pada dokter jenis penyakit yang diderita, pengobatan, dan cara pencegahannya.
Setelah mengambil obat di apotik, cari tahu informasi tentang jenis obat, dosis, cara bekerja obat yang diberikan dan cek kembali apakah sesuai dengan keluhan penyakit dan analisa dokter.
Setelah obat habis belum ada perubahan, kembali lagi ke dokter semula karena rekam medis ada di dokter tersebut.
Jika pindah dokter minta rekam medis pada dokter sebelumnya untuk pengobatan selanjutnya ataupun mencari second opinion.

Jangan Lupa Waktu yaa...

Jadwal Shalat Jakarta dan Sekitarnya

Blogging gak bisa menghasilkan uang? Siapa bilang? Coba klik deh...